Jumat, 05 Desember 2014

5 Bencana Alam Terbesar Di Indonesia Sepanjang Sejarah

5 Bencana Alam Terbesar Di Indonesia Sepanjang Sejarah

Letak geografis Indonesia pada posisi pertemuan 4 lempeng tektonik, merupakan wilayah yang rawan bencana. Di bawah ini adalah 7 bencana alam besar yang pernah terjadi di Indonesia yang menimbulkan kerusakan ataupun korban jiwa cukup besar, yang bisa kita ambil pelajaran..

Tsunami Ende, Flores-Nusa Tenggara Timur, 12 Disember 1992. Korban 2100 orang
Gempa bumi berkekuatan 7,8 Mw terjadi pada di lepas pantai utara bagian timur Pulau Flores, Indonesia, jam 05:29 GMT (13:29 waktu setempat) pada tanggal 12 Desember 1992. Getaran ini juga dirasakan di pulau Bali, 700 km ke barat. Gempa ini juga memicu serangkaian tsunami, yang sampai di pantai Flores hanya dua menit setelah gempa pertama, dan mencapai setiap bagian dari pantai utara dalam waktu lima menit. Pusat gempa berada terletak sekitar 35 km barat laut Maumere, yang merupakan kota terbesar di pulau Flores. Patahan yang diakibatkan gempa terbentang antara pusat gempa di dekat Tanjung Batumanuk dan Tanjung Bunga, di ujung timur laut pulau. Panjang sesar adalah sekitar 110 km, dan lebar adalah sekitar 35 km. Lebih dari 1.000 gempa susulan yang direkam oleh tim survei lapangan dari Jepang selama periode panjang minggu dari 30 Desember-5 Januari. Pantai di sebelah barat Tanjung Batumanak itu terangkat, dengan pergeseran antara dari 5 -. 1.1m Subsidence terjadi di sisi timur, mencapai 1.6m di desa Kolisia (terletak 25 km barat laut Maumere)

Secara total gampir 2.000 orang meninggal dan 18.000 rumah rusak akibat tsunami. Hal yang menarik dari kejadian di Pulau Babi  ini adalah korban tewas berjenis kelamin perempuan hamper dua kali lipat dari yang berjenis kelamin laki-laki

Gempa Bumi Sumatera Barat 2009
Gempa ini terjadi dengan kekuatan 7,6 SR di lepas pantai Sumatera Barat, pada pukul 17:16:10 WIB tanggal 30 September 2009. Gempa ini terjadi di lepas pantai Sumatera, sekitar 50 km barat laut Padang. Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Bara.
Menurut data Satkorlak PB, banyaknya 6.234 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten diSumatera Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan.

Gempa tektonik 6.2 SR di Yogyakarta, 27 Mei 2006. Korban 6.234 orang 
Gempa mengguncang Yogyakarta pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada SR. Secara umum posisi gempa berada sekitar 25 km selatan-barat daya Yogyakarta.

Dalam hal korban jiwa, gempa pagi hari yang "membangunkan" warga Yogyakarta dan sekitarnya itu menewaskan lebih dari 5.700 orang, melukai puluhan ribu orang dan menghancurkan ratusan ribu rumah. Karena masih tergolong pagi hari, gempa ini membuat banyak orang terperangkap di dalam rumah khususnya anak-anak dan orang tua. Tak heran jika mayoritas korban merupakan orang yang berusia lanjut dan anak-anak yang kemungkinan tidak sempat menyelamatkan diri ketika gempa belangsung. Berdasarkan informasi data terbaru yang diterima dari Yogyakarta Media Center pada tanggal 7 Juni 2006, jumlah korban mencapai 5.716 orang tewas dan 37.927 orang luka-luka.

Tsunami 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam, Nias, Asia Selatan, Asia Tenggara dan Afrika. Korban lebih 200.000 orang (150.000 orang di Aceh dan Nias). 
Ketinggian tsunami mencapai 35 meter karena gempa bumi tektonik berkekuatan 8,5 SR berpusat di Samudra India (2,9 LU dan 95,6 BT di kedalaman 20 km (di laut berjarak sekitar 149 km selatan kota Meulaboh, Nanggroe Aceh Darussalam). Gempa itu disertai gelombang pasang (Tsunami) yang menyapu beberapa wilayah lepas pantai di Indonesia (Aceh dan Sumatera Utara), Sri Langka, India, Bangladesh, Malaysia, Maladewa dan Thailand.
Menurut Bantuan Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) jumlah korban tewas akibat badai tsunami di 13 negara mencapai 127.672 orang. Namun jumlah korban tewas di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika Timur yang sebenarnya tidak akan pernah bisa diketahui, diperkirakan sedikitnya 150.000 orang. PBB memperkirakan sebagian besar dari korban tewas tambahan berada di Indonesia. Sementara itu data jumlah korban tewas di propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara menurut Kementerian Sosial RI (11/1/2005) adalah 105.262 orang. Sedangkan menurut kantor berita Reuters, jumlah korban Tsunami diperkirakan sebanyak 168.183 jiwa dengan korban paling banyak diderita Indonesia, 115.229 (per Minggu 16/1/2005). Sedangkan total luka-luka sebanyak 124.057 orang, diperkirakan 100.000 diantaranya dialami rakyat Aceh dan Sumatera Utara

Bencana Erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta
Gunung merapi merupakan salah satu gunung teraktif di dunia yang memiliki siklus puncak erupsi setiap dua hinga lima tahun . Dalam kurun waktu 10 tahun terahir, tercatat 2letusan besar yang terjadi. Letusan besar pertama terjadi pada tahun 2006, tepatnya pada Juni2006 dan yang kedua yaitu erupsi yang terjadi pada 5 November 2010.Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Jumat dini hari 5 November 2010merupakan erupsi terbesar sejak tahun 1872. Luncuran awan panas mencapai yang 15 kmmerupakan luncuran awan panas terpanjang sejak 1872 silam yang mencapai 11- 12 km.Letusan pada 5 November menewaskan lebih dari 200 korban. Wilayah yang terkenadampak dari letusan gunung merapi merupakan wilayah yang berjarak sekitar 16 sampai 18kilometer dari puncak Merapi. Letusan itu bahkan menghempaskan kubah Merapi yang baruterbentuk.Jika dibandingkan dengan letusan yang terjadi pada tahun 2006, letusan gunungMerapi pada november 2010 ini mengeluarkan energi yang jauh lebih besar. Jika sebelumnyaguguran lava hanya menjangkau 3- 4 km dari puncak, pada tahun 2010 jarak guguran lavamencapai lebih dari 10 km. Tanda tanda terjadinya erupsi pun juga terdapat perbedaan, jika pada tahun 2006 terdapat kubah lava yang terbentuk terlebih dahulu sehingga ketika kubahlava tersebut tidak stabil dan kemudian gugur, saat itulah terjadi awan panas. Akan tetapi pada erupsi tahun 2010 hal tersebut tidak terjadi, justru yang terjadi adalah erupsi yang berupa letusan( eksplosif) sehingga resikonya lebih besar. Selain hal- hal yang telahdisebutkan sebelumnya, jika ditilik dari jumlah korban erupsi merapi pada tahun 2010 jauh
lebih banyak yaitu mencapai 275 korban ( menurut BNPB) yang mencakup warga DIY dan jawa Tengah. Sedangkan erupsi pada tahun 2006 menelan 2 korban jiwa.

1 komentar: