SEJARAH
BENTENG AMSTERDAM
BENTENG ini terletak di Desa Hila
Kaitetu, Kecamatan Leihitu, sekitar 42 Km dari kota Ambon. Benteng ini dibangun
pada tanggal 26 Juli 1569 oleh Portugis yang dulu benteng ini diberi nama
Castel Vanveree.
Benteng ini sangat berarti bagi Portugis
masa itu, karena teluk Ambon merupakan jalur keluar masuk kapal-kapal
dagang diperairan Maluku. Daerah ini dijadikan pusat perdagangan rempah-rempah
oleh Portugis dan basis pertahanan menghadapi kapal-kapal asing yang datang
menyerang. Setelah Portugis kalah oleh Belanda, benteng ini berubah nama menjadi
Benteng Amsterdam.
Benteng Amsterdam dibangun oleh Belanda
pada awal abad ke-17, ketika perdagangan rempah-rempah mulai dilaksanakan di
Ambon. Benteng ini terletak tidak jauh dari Gereja Tua Hila. Benteng Amsterdam
adalah bangunan kedua yang dibangun Belanda di Ambon, setelah Kasteel Van
Verre. Benteng ini dibangun setelah Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC)
didirikan di Belanda oleh Heeren Zeventien.
Benteng Amsterdam merupakan bangunan tua
yang sudah berusia ratusan tahun, dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
sejarah penguasaan VOC di Ambon. Benteng ini terletak di tepi pantai yang
sangat tenang dan indah.
Tapi pada booklet Ambon Island dari
Kantor Pariwisata Propinsi Maluku, dikatakan bahwa benteng ini merupakan
benteng kedua yang dibangun oleh Belanda, setelah benteng Kasteel Van Verre
di dekat Seith hancur. Benteng Amsterdam didirikan pada masa perdagangan
rempah-rempah di awal abad ke 17, setelah VOC Vereenigde Oost Indische
Compagnie dibentuk oleh Heeren Zeventien di Belanda.
G.E. Rumphius pernah tinggal di benteng
ini, menulis buku-buku tentang flora dan fauna Ambon. Georg Everhard Rumphius
adalah seorang naturalis dan ahli sejarah dari Jerman (1627 1702). Selain
menulis tentang flora dan fauna Ambon, ia juga menulis tentang gempa dan
tsunami yang melanda Maluku dalam bukunya yang berjudul Waerachtigh Verhael
Van de Schrickelijcke Aerdbevinge. Gempa dan tsunami itu terjadi pada
tanggal 17 Februari 1674, mengakibatkan kerusakan parah desa-desa di pesisir
utara Pulau Ambon dan bagian selatan Pulau Seram. Buku-buku karya G.E. Rumphius
bisa kita lihat di Perpustakaan Rumphius yang dikelola oleh Andreas Petrus
Cornelius Sol MSC di komplek Pastoran Paroki Santo Franciscus Xaverius, Ambon.
Memasuki benteng, di dekat pintu masuk
kita akan menemui prasasti dengan lambang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Prasasti tersebut bertuliskan :
BENTENG AMSTERDAM. Mulai Dibangun Oleh :
GERARD DEMMER Pada Tahun 1642.
Kemudian diperluas dan diperbesar oleh :
ARNOLD De VLAMING Van OUDS HOORN Pada Tahun 1649 hingga Tahun 1656. Dipugar
Kembali Oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kantor
Wilayah Propinsi Maluku, mulai bulan Juli Tahun 1991 hingga bulan Maret Tahun
1994. Ambon, 16 Pebruari 1997, Kepala Bidang Permuseuman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar